Kamis, 18 Mei 2017

ACELERASTORE

ACELERASTORE


kami sekarang hadir memenuhi kebutuhan anda

kami menyediakan produk handmade asli  buatan anak bangsa.
Bisa digunakan untuk

  • tatakan gelas dan piring
  • celemek bayi
  • souvenir undangan 
  • hiasan dinding atau kamar
  • dan berbagai fungsi lainnya









bahan :benang wol berkualitas 
bisa custom berbagai pilihan warna dan motif 
harga terjangkau kualitas jangan ditanya 


info pemesanan:
Dewi (089632021725)


Sosialisasi P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) di Lingkungan Pendidikan

Sosialisasi P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) di Lingkungan Pendidikan 




     Sudah jadi hal yang lumrah, bahwa masyarakat Indonesia memiliki gengsi yang tinggi dalam hampir segala bidang. Dari pemakaian barang-barang primer hingga tersier, kita hampir selalu memakai produk luar negeri karena dianggap lebih berkualitas dan meningkatkan status sosial. Sebenarnya produk dalam negeri maupun produk impor itu sama saja, namun persepsi masyarakat yang menganggap produk impor lebih bernilai membuat industri dalam negeri tidak berkembang. Maka dari itu,  Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, melaksanakan Sosialisasi P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) di Lingkungan Pendidikan pada :

Hari                        : Selasa
Tanggal                  : 26 Juli 2016
Tempat                   : Hotel Savoy Homann Bandung
Peserta                   : 200 mahasiswa, siswa/siswi SMP dan SMA di Kota Bandung

      Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta dan narasumber sosialisasi tersebut, dikarenakan dalam UU nomor 24 tahun 2009, dalam acara yang diselenggarakn oleh pemerintah wajib menyanyikan lagu Indoensia Raya. Narasumber dalam kegiatan sosalisasi ini berasal dari Dinas Pendidikan provinsi jawa barat, UKM, dan perguruan tinggi. Acara ini dihadiri juga oleh Andris wijaya selaku perwakilan dari UKM yang merupakan pemilik dari CV 1001, yang produknya merupakan nasi liwet 1001 dan berbagai produk dengan label 1001. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa bangga dan cinta terhadap produk yang dihasilkan oleh masyarakat indoensia sendiri khususnya produk Jawa Barat.  






Kamis, 16 Maret 2017

KESENIAN DEBUS

DEBUS






Di Indonesia terdapat berbagai macam suku dengan budayanya masing-masing. Sebagai warga Indonesia, sudah sepatutnya kita mengetahui dan melestarikan budaya di Indonesia. Untuk apa kita marah jika ada Negara lain yang hendak mengambil kebudayaan kita, jika kita sendiri tidak ada keinginan untuk melestarikannya. Jangankan untuk melestarikannya, mengenal saja kadang kita malu. Budaya Indonesia sekarang sudah banyak tersisihkan oleh budaya asing. Oleh karena itu, mari kita mulai mengenal budaya kita sendiri.
Salah satu budaya yang unik dari sekian banyak budaya di Indonesia adalah Kesenian Debus. Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Debus lebih dikenal sebagai kesenian asli masyarakat Banten, yang mungkin berkembang sejak abad ke-18. Menurut sebagian banyak sumber sejarah, kesenian debus Banten bermula pada abad 16 masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus mulai dikenal pada masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah Nuruddin al-Raniri yang masuk ke Banten oleh para pengawal Cut Nyak Dien (1848—1908).
Debus dalam bahasa Arab berarti tongkat besi dengan ujung runcing. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian Debus memang terbilang sangat ektrim. Pada masa sekarang Debus sebagai seni beladiri banyak dipertontonkan  untuk acara kebudayaan, upacara adat ataupun hiburan. Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651—1692 M) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda.
Belakangan ini, Kesenian Debus merupakan kombinasi antara seni tari, suara serta seni yang menyangkut kekhusyuan batin dengan nuansa magis. Karena merupakan alat penyebaran agama Islam, pada zaman dulu kesenian ini dimulai dengan lantunan sholawat dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.



Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya:
  • ·         Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
  • ·         Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok.
  • ·         Memakan api.
  • ·         Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah.
  • ·         Mengiris anggota tubuh hingga terluka dan mengeluarkan darah namun dapat disembuhkan seketika dengan hanya mengusapnya saja.
  • ·         Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
  • ·         Menggoreng telur di atas kepala.
  • ·         Membakar tubuh dengan api.
  • ·         Menaiki atau menduduki susunan golok tajam.
  • ·         Bergulingan di atas serpihan kaca atau beling.


Tokoh Debus modern saat ini adalah Tubagus Barce Banten atau Abah Barce, kabarnya beliau selalu menjadi penasihat spritual untuk tokoh-tokoh politik terkenal  dan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang tidak dapat disembuhkan dunia kedokteran. Beliau juga sangat berperan memperkenalkan kesenian Debus hingga ke mancanegara seperti Australia, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, Belanda dan Spanyol.
Menurut pria yang mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Amsterdam Belanda pada tahun 1985 ini, Debus tidak ada kaitannya sama sekali dengan ilmu sihir atau magis karena hal itu merupakan perbuatan Syirik (menyeketukan Allah) dan beliau menegaskan bahwa Debus digunakan pada zaman dahulu untuk melawan kolonial Belanda.

Terlepas dari itu semua, kesenian Debus memang sangat berpotensi untuk mengangkat industri pariwisata Banten dimata nasional dan dunia. Atraksi kesenian ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis dan wisatawan lokal.



       Sumber :
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Debus
  • http://setiayudha.weebly.com/seni-debus.html
  • google.com

Kamis, 09 Februari 2017

Intuisi



Intuisi

Intuisi adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa pemikiran rasional atau intelektual. Intuisi juga biasa disebut feeling, perasaan yang tiba-tiba datang ketika kita hendak melakukan sesuatu atau saat akan membuat suatu keputusan. Saat ini intuisi dipercaya sangat berperan penting dalam pembuatan keputusan.
Pengembangan intuisi bagi manusia sangat penting karena intuisi memiliki keunggulan yang mencapai seribu kali lebih tajam dari analisa. Intuisi dimiliki oleh setiap manusia. Namun, ada manusia yang intuisinya sudah tajam sejak lahir, ada juga yang masih memerlukan pengembangan agar intuisinya itu dapat datang secara tepat ketika dibutuhkan.
Adapun contoh kemunculan intuisi adalah, ketika kita mengendarai motor di malam hari dan melewati jalan yang sepi, kita akan reflex mempercepat laju kendaraan karena intuisi kita mengatakan bahwa jalanan yang sepi dan gelap itu mengundang bahaya. Contoh lainnya adalah ketika kita akan pergi ke suatu tempat, kita memiliki firasat tidak enak tanpa tahu penyebabnya.
Intuisi bisa juga merupakan firasat yang masih memerlukan penyelidikan untuk mengetahui apa maksud dari intuisi tersebut. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi sebelum kita melakukannya. Kita juga harus bisa membedakan rasa takut dengan intuisi, rasa takut muncul secara negative sebagai hasil dari sugesti berlebihan dalam diri kita, sedangkan intuisi muncul secara positive tanpa menimbulkan efek cemas.
Intuisi luar biasa hebatnya, salah satu anugerah dari tuhan YME kepada semua manusia. Tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki intuisi. Bahkan orang gila sekalipun masih memiliki intuisi yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri. Munculnya intuisi  tergantung dari masing masing orang tersebut, karena intuisi lahir dari setiap pengalaman yang pernah dilalui baik disengaja maupun tidak. Karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda maka  intuisi orang yang satu dan yang lainnya tidak akan sama.

Kamis, 02 Februari 2017

Soal–soal dan pembahasan Geografi kelas 11 (KTSP)1. Apa yang dimaksud dengan biosfer?
Jawaban : Biosfer adalah lapisan permukaan bumi tempat makhluk hidup tinggal.
2. Sebutkan 3 bagian persebaran flora dan fauna di Indonesia!
Jawaban : Persebaran flora fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, yang dibatasi oleh Garis Wallace dan Webber.3. Apa yang dimaksud dengan antroposfer?
Jawaban : Antroposfer adalah lapisan yang berkaitan dengan segala perkembangan dan aktivitas manusia di permukaan bumi.4. Sebutkan cara-cara penghitungan jumlah penduduk!
Jawaban : Sensus, Registrasi dan survei5. Sebutkan permasalahan kependudukan di Indonesia!
Jawaban :  Permasalahan penduduk di Indonesia antara lain rendahnya kualitas kesehatan, rendahnya kualitas pendidikan, dan rendahnya pendapatan.6. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?
Jawaban : Sumber daya alam adalah semua unsur lingkungan biofisik yang potensial untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
7. Sumber daya alam dibedakan menjadi 2, yaitu…
Jawaban : Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi sumber daya alam dapat diperbaharui dan sumber daya alam tidak dapat diperbaharui.
8. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Jawaban : Kualitas lingkungan adalah kondisi lingkungan hubungannya dengan kualitas derajat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut.
9. Sebutkan usaha-usaha untuk menjaga kelestarian hidup!
Jawaban : Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup seperti penerapan konservasi tanah yang benar, pengelola sungai menjadi satu manajemen, penanaman mangrove, dan menerapkan teknikteknik daur ulang sampah merupakan usaha pencegahan kerusakan lingkungan hidup.
10.       Apa saja hambatan umum dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia?
Jawaban :1. Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.2. Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengolahan SDA.3. Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.4. Transportasi ke daerah SDA terbatas mengingat Indonesia merupakan kepulauan.5. SDM yang belum memenuhi kualifikasi.